Menulis Buku Dari Karya Ilmiah



Senin, 11 Oktober 2021 Pukul 19.00 WIB peserta gelombang 21 dan 22 kembali berjumpa di kelas online. Kali ini kita belajar tentang Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Acara dibuka oleh Ibu Rosmiyati Guru SMKN 2 Pangkal Pinang. Penyampai materi malam ini Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. 

Sebelum acara kita berkenalan dengan Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Panggilan akrabnya Bu Nora. Beliau lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Mengajar di SMPN 8 Semarang. 

Selain mengajar, Bu Nora aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, Penulis baru di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, Penulis di penerbit Andi Offset (penerbit mayor), Penulis di penerbit Inovasi Publishing, salah satu team admin di website guru penggerak, pengurus pena guru di yayasan guru nusantara, anggota Komunitas Koordinator Virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP.

Beliau dapat dihubungi melalui email : noraliapurwa@gmail.com atau pada nomor whatsapp 087786578494 dan instagram : noralia_needtha.

Menurut Bu Nora ada beberapa cara menulis buku dari karya ilmiah

1. UBAH JUDUL

Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. Sebagai contoh judul tesis, Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA. Ketika diubah menjadi judul buku menjadi Kiat Menulis Modul Berbasis Riset.

Judul best practise : Efektifitas pembelajaran berbasis gamifikasi pada peningkatan aktivitas dan minat belajar siswa. Ketika dikonversi menjadi judul buku tertulis Gamifikasi , membuat belajar seasyik bermain games.

Dapat dilihat dari contoh judul di atas, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan/pembuatan modul. Tinggal menambah kata seperti KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya agar menjadi judul populer.

2. UBAH DAFTAR ISI

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa 
BAB 1 Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah.
BAB 2 Landasan Teori, 
BAB 3 Metode penelitian yang berisi rumus-rumus statistika.
BAB 4 Hasil dan pembahasannya
BAB 5 Penutup, berisi kesimpulan dan saran

Akan tetapi ketika dirubah menjadi BUKU daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W + 1H)
BAB 1 (Why) menjelaskan pentingnya modul BERBASIS RISET
BAB 2 (What) menjelaskan apa itu modul berbasis riset
BAB 3,4,5 dan seterusnya (How) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.

Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
2.1 Hasil belajar
2.2 Media pembelajaran
2.3 Modul
2.4 Metode pembelajaran
2.5 Pembelajaran berbasis riset

Ketika dibuat menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu : 
Sub bab 2.1 Hasil belajar menjadi bab 2 buku
BAB 2 TEORI BELAJAR
2.1 Belajar
2.2 Permasalahan dalam pembelajaran
2.3 Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Sub bab 2.2 Media pembelajaran menjadi bab 3 buku
BAB 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1 Pengertian media
3.2 Jenis media
3.3 Manfaat media

Sub bab 2.3 Modul menjadi bab 4 buku
BAB 4 MENGENAI MODUL
4.1 Pengertian modul
4.2 Karakteristik modul
4.3 Sistematika modul
4.4 Kelebihan modul

Lakukan hal tersebut hingga sub bab pada karya ilmiah selesai dibahas menjadi bab baru pada buku. Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.

Contoh daftar isi tesis yang diubah menjadi buku


Gb 1 Daftar isi tesis sebelum diubah menjadi buku



Gb 2 Daftar isi setelah diubah menjadi buku


3. UBAH SEDIKIT ISI KARYA ILMIAH

Hilangkan semua kata penelitian, laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasa terdapat di karya tulis ilmiah.
Boleh menampilkan grafik, tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan ubah dalam bentuk kalimat.

Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya.

Semakin literatnya penulis maka semakin bagus buku yang ia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir, dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap.

Daftar pustaka boleh menggunakan blog, namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Hindarilah penggunaan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya.

Untuk penulisan daftar pustaka dari internet, urutannya adalah sebagai berikut
πŸ’™ Nama. Cara penulisan namauntuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama dari sumber buku maupun artikel cetak.
πŸ’™Tahun penayangan. Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut. Ingat tahun tayang artikel bukan tahun akses.
πŸ’™ Judul artikel
πŸ’™ Alamat URL (https://....)
πŸ’™ Waktu pengambilan / waktu akses (diakses tanggal ... )

Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar melakukan penelitian tersebut.

4. ATURAN KARYA ILMIAH VERSI BUKU

Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman, format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit.

Untuk isi dari karya ilmiah versi buku tidak harus menampilkan data hasil penelitian. Sebagai contoh buku daftar isi gamifikasi tidak disertakan hasil penelitian karena fokus tentang bagaimana membuat aplikasi gamifikasi dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran.

Jadi pada intinya, sebelum mengkonversi karya ilmiah yang anda miliki, tentukan FOKUS/TOPIK yang akan dibahas secara detail dalam buku tersebut. Apakah pada perancangannya, penerapannya, aplikasinya atau yang lainnya. 

Satu lagi yang terpenting, isi buku jangan sampai sama persis dengan isi dari karya ilmiah. Kita bisa menggunakan teknik parafrase atau teknik lainnya agar tidak ada kesamaan kalimat . Karena jika sama akan terjadi self plagiarisme.

Tetaplah bersemangat dalam menulis. Buat kegiatan menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan. Karena jika sudah suka maka tidak ada lagi merasa susah dan terpaksa.

Ketika jari jemari menari
Merangkai kata demi kata
Kan ada memor diri kita
Yang bisa dikenang sepanjang masa



















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Menulis Bagi Guru

Pasrah

Sigap Menulis Resume