Raih Semangat Dengan Menulis



Berkarya melalui tulisan tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Seseorang yang memiliki bakat menulis maupun kurang berbakat memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan kemampuan menulisnya. Menulis setiap hari dapat membuat hidup menjadi lebih bersemangat. 

Pada hari Senin, 4 Oktober 2021 pukul 19.00 WIB diadakanlah pertemuan pertama pelatihan belajar menulis PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) gelombang 21 dan 22 via daring. Acara dibuka oleh Ibu Maesaroh, Sang Bloger Milenial. Nara sumber kita sangat mumpuni yaitu Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Panggilan akrabnya Bu Kanjeng. Beliau mulai menulis di usia 50 an. Usia yang hampir menelan waktu tak membuatnya berhenti berkarya. Justru beliau semakin berprestasi. Beliau menciptakan sajak-sajak literasi yang membangkitkan motivasi generasi bangsa.

Menurut Bu Kanjeng menulis menjadi passion yang menjanjikan. Hal ini dikarenakan kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir. Hingga hari ini profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial. 

Untuk pemula mungkin ada beberapa kendala dan hambatan, misalnya: 

  • Merasa tidak bakat menulis 
  • Tidak memiliki ide
  • Tidak memiliki waktu
  • Tidak mau dikritik
  • Tidak suka menulis

 Beberapa pertanyaan yang mendasari alasan kita untuk menulis. yaitu :

💙 Mengapa kita menulis ?  lebih filosofis dan berhubungan dengan nilai, visi, dan misi hidup kita di dunia

💙 Bagaimana cara kita menulis ? lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung mudah dipelajari melalui proses latihan

💙 Kapan kita mulai menulis ? secepatnya, kita harus niatkan untuk membuat karya yang asli dari diri kita    


Menulis dibutuhkan motivasi. Maka ada hadist Nabi yang mengatakan "Khoirunnas anfa'uhum linnas" yaitu Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain


Langkah-langkah menjadi penulis yang baik 

1. READ. Untuk menjadi seorang penulis yang baik kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita).

2. DISCUSS. Hal ini penting karena ide dan gagasan sering kali muncul saat kita mendialektikan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bila diperlukan kita memiliki mentor menulis yang tepat

3. LOOK & FEEL. Melihat secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media sosial

4. SOCIALIZE. Pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain dapat kita serap


Persiapan yang bisa kita lakukan dalam menulis antara lain:

1. Menggali dan menemukan gagasan/ide

Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan/ide. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka. Hal ini mudah asal kita sudah memiliki passion atau gairah. 

2. Menentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca

Setelah menentukan ide/gagasan penulis perlu menentukan tujuan menulis, genre yang diikuti serta target segmen pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. Selain itu kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable.

3. Menentukan topik

Penentuan topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang dipilih dan siapa sasaran pembacanya.Misalnya tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan. Genrenya tulisan populer. Jika sasarannya orang tua (manula) maka penulis bisa menentukan topik "Hidup Sehat Di Usia Senja"

4. Membuat outline

Outline merupakan bentuk kerangka tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan , dan penekanan.

5. Mengumpulkan bahan materi/buku

Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi. Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan. Apabila sudah menentukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.

Ketika proses menulis selesai maka dilakukan editing (membaca ulang, menyempurnakan draf), revising (mengubah beberapa naskah, melengkapi naskah, mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis) dan publishing (pengiriman naskah, pracetak, pencetakan, promosi dan distribusi).

Minat menulis dimulai dari minat membaca. Menulis membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Coba dan mulailah menulis dari sekarang hingga menerbitkan buku yang bermanfaat untuk semua kalangan.


06102021. 09.41

gypzhy,

Puji Rahayu






 







    

    




 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Menulis Bagi Guru

Pasrah

Sigap Menulis Resume